Wasit Roberto Rosetti dari Italia pun sempat adu mulut dengan ofisial Argentina.Namun Maradona coba menenangkan. (Getty Images)

Koman Coulibaly, wasit pertandingan AS vs Slovenia tidak menyangka bahwa apa yang telah diputuskannya berakibat buruk bagi kariernya. Wasit asal Mali ini akhirnya diberhentikan FIFA seusai pertandingan, karena telah membatalkan gol AS ke gawang Slovenia pada menit ke-86 (2-2). Sudah sejak 18 Juni 2010 itu, Coulibaly ‘dibebastugaskan’ dalam memimpin pertandingan sepanjang piala dunia berlangsung.

Ketegasan FIFA atas kesalahan Coulibaly , tidak hanya mewanti-wanti semua hakim pertandingan piala dunia 2010 Afrika Selatan agar bertindak  awas, jeli dan diminta sanggup mengambil keputusan yang tepat, tetapi juga (rupa-rupanya) membuat hakim pertandingan ‘tidak percaya diri’ dan bahkan ‘takut salah’ dalam memberikan keputusan.

Jorge Larrionda, wasit pertandingan Jerman vs Inggris pada pertandingan 16 besar pada 27 Juni 2010 dianggap sebagai biang masalah. Wasit asal Uruguay itu tidak mengesahkan bola pantul yang masuk beberapa sentimenter ke gawang Jerman yang dijaga Manuel Neuer. Akibatnya Inggris harus gulung tikar setelah digasak Jerman 4-1.

“Kami bermain baik. Jerman adalah tim yang besar. Mereka memainkan pertandingan itu dengan baik. Kami melakukan beberapa kesalahan kecil ketika mereka memainkan serangan balik. Wasit melakukan sebuah kesalahan yang lebih besar,” papar Capello. “Hal yang kecil selalu menentukan hasil akhir,” pungkasnya lebih lanjut kepada kepada BBC1.

Berbeda dengan Larrionda, Roberto Rosetti, wasit pertandingan Argentina vs Meksiko justru mengesahkan goloff-side Carlos Teves. Pemain Meksiko pun meradang. Tapi gol pembuka Argentina yang terjadi pada menit 26 tetap disahkan setelah wasit asal Italia itu berdiskusi dengan dua asistennya.

Terlepas dari wasit yang bisa salah dalam memimpin sebuah pertandingan lantaran dia adalah seorang manusia biasa, Tapi rupa-rupanya para wasit pertandingan piala dunia 2010 ini sudah sedang diserang virus Coulibaly. Para wasit takut salah mengambil keputusan. Sebab jika salah mengambil keputusan maka nasibnya akan sama seperti wasit asal Mali Koman Coulibaly. Selain dengan cara tidak hormat diberhentikan FIFA, seperti sudah jatuh ditimpa tangga maka tamatlah riwayat ke-wasit-annya. Ehmm….jangan-jangan ada benarnya juga ya…