Hidup dan kehidupan adalah proses pencarian tanpa henti, perjuangan tanpa kenal lelah, penemuan tanpa kenal tepi atas sesuatu yang disebut sebagai makna hidup. Dalam pada itu, hidup dan kehidupan disaji-hadapkan, bukan hanya dengan kemudahan-kemudahan, kesenangan, kebahagiaan dan kegembiraan, tetapi juga dengan duka lara, pilu nestapa, sengsara kelam, pun derita gulita bahkan kematian.

Di hadapan sajian kehidupan itu aku tidak diminta untuk memilih, tetapi diharuskan untuk terjun, lantas melewati—melaluinya. Hidup dan kehidupan menuntutku untuk bergulat dengan semuanya.  Bergulat dengan kebahagiaan dan suka cita, pun mengalami duka dan nestapa.

Dalam pencarian akan makna kehidupan, penderitaan dan duka tidak dipandang sebagai hambatan dan apalagi kekalahan. Tetapi sebaliknya merupakan refleksi atas kekurangan-kekurangan yang ada dalam diri sendiri dan juga dalam kehidupan. Semua kekurangan dan keterbatasan itu selanjutnya dievaluasi, diperbarui dan diperbaiki. Hal yang sama adalah untuk kebahagian yang dialami dalam kehidupan. Kegembiraan dan kebahagiaan yang kita alami bukan merupakan puncak dari keberhasilan pencarian atas makna hidup, tetapi merupakan refleksi atas kebahagiaan dan kesempurnaan yang abadi.

Bagiku, dalam hidup dan kehidupan tidak ada kebahagiaan dan kegembiraan yang sesungguhnya. Semuanya adalah bagian dan gambaran dari kebahagiaan dan kegembiraan yang hanya ada dalam alam kebabadian. Namun demikian, semuanya itu harus disyukuri. Lantaran itu, hidup dan kehidupan harus dilalui dan dimaknai dengan sungguh. Kegagalan dan penderitaan adalah berkah dan karunia demikian juga dengan kegembiraan dan kebahagiaan.

Merefleksikan perjalanan panjang kehidupan seorang manusia, seperti juga perjalanan kehidupanku, kelahiran seharusnya dirayakan selalu. Hari kelahiran, termasuk hari kelahiranku dan juga kau adalah selalu pada setiap hari baru, bukan hari ini dan atau ketika itu. Karena pada setiap hari baru setiap kita diminta-tuntut untuk menjadi manusia baru. Manusia yang tidak hanya merefleksikan keterbatasan selanjutnya bermetanoia diri untuk perubahan ke arah yang lebih baik tetapi juga memupuk-suburkan keberhasilan, mengembangkan potensi dan memaknai kebahagiaan dan kegembiraan secara sungguh.