Kamis dini hari, 16 Juni 2011 telah kita saksikan bulan tepat berada pada daerah umbra. Itulah ciri gerhana bulan total. Fenomena alam yang langka itu telah berlangsung dan terlihat indah di sejumlah tempat di dunia. Tahun ini, fenomena yang sama akan terjadi lagi pada tanggal 10 Desember 2011. Pada ketika itu, jika perkiraan para ahli astronomi dan astrofisika tidak meleset, maka kita akan kembali saksikan bulan tepat berada pada daerah umbra.

Well…namun, dalam catatan-kisah kecil ini, kita tidak disuguhkan sesuatu yang serius, lantaran memang saya bukan seorang ahli astronomi dan atau astrofisika. Saya hanyalah seorang pencatat peristiwa yang kebetulan berkelebat begitu saja. Pencatat hal-hal yang remeh temeh dari kejadian yang sesungguhnya tidak melulu remeh temeh. Pencatat segala hal yang terhempas dan terbuang dan tidak tertangkap dari kisah-kisah besar dan heboh diperbincangkan.

“Sobat, tahukah anda bahwa gerhana bulan dinihari tadi adalah candanya Tuhan dengan kita. Tuhan sedang bermain ci luk ba dengan ummat-Nya’ saya terkekeh-kekeh membaca pesan pendek kiriman sahabat saya. Bagaimana tidak meledak tertawa. Semua orang yang di sekitar saya berwajah cemas. Serius menyaksikan gerhana bulan seperti sedang menatap kiamat. Masuknya pesan pendek tersebut meruntuhkan keseriusan itu. Sungguh menjadi sekedar jenaka. Ketika saya tertawa, semua mengumpat.

Kemudian saya membalas pesannya dengan yakin ”Ya juga bro, bayangkan, ketika kita sedang asyik menatap bening mata purnama-Nya, justru Dia menutup dengan jari-jarinya kemudian menarik sedikit sinar matahari silaukan mata-Nya. Ha..ha…ternyata Tuhan benar-benar Maha Bercanca”. Saya yakin sahabat saya juga terkekeh-kekeh membaca balasan itu. Mengapa tidak, dia adalah satu dari sekian sahabat yang kriuk-kriuk alias garing, renyah dan santai.

Dia adalah satu dari sekian banyak sahabat yang tidak pernah percaya segala mitos dan keyakinan tentang apa makna di balik fenomena gerhana bulan. Apalagi mitos orang-orang tua dulu menganggap dalam fenomena gerhana bulan ada buto (buta kala) yang memakan bulan sehingga kita harus menabuh lumpang (tempat penumbuk dari besi) dan atau membakar kayu dan atau sampah agar buto-nya cepat hilang.

Dia juga adalah satu dari sekian banyak sahabat yang tidak pernah percaya bahwa gerhana bulan mengisyaratkan ‘Teguran Tuhan’ agar segenap ummat-Nya insaf dan bertobat. Hal itu terbukti, tidak lama berselang balasannya masuk “Bening mata Tuhan tiba-tiba berubah menjadi merah darah, seperti sedang marah, hal itu membuat ummat-Nya ternganga-nganga, pontang-panting masuk mesjid dan gereja untuk panjatkan doa dan mengaku dosa”.

Menjadi seperti sahabat saya, saya kemudian menjadi yakin bahwa gerhana bulan adalah sebuah fenomena alam yang indah. Yang mana dalam dan melalui fenomena alam tersebut Tuhan memberi kejutan yang indah dengan cara-Nya yang unik dan khas, agar kita selalu sadar bahwa Tuhan sesungguhnya ada. Dia ada untuk kita dan dalam keadaan-keadaan tertentu tidak membuat kita takut, tetapi nyaman berada bersama-Nya. Ringkasnya, seperti ketika saya membalas pesannya “Ha..ha..ha…padahal Tuhan hanya bermain Ci Luk Ba dengan kita”.

GERHANA BULAN

Ada tiga jenis gerhana bulan:

  1. Gerhana bulan total: Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra. (Umbra adalah bayangan inti yang berada di bagian tengah sangat gelap pada saat terjadi gerhana bulan)
  2. Gerhana bulan sebagian: Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.
  3. Gerhana bulan penumbra (Penumbra adalah bayangan kabur yang terjadi pada saat gerhana bulan) Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram

Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika.

Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada nodetersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.

 

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Umbra