Mahaagung Tuhan! Tidak ada kalimat lain selain kalimat itu untuk melukiskan Leuser dan Ulu Masen Nanggroe Aceh Darusallam. Dua gambaran alam semesta yang menyimpan misteri dan mewakili keajaiban Tuhan dalam dadaku. Memasuki kesenyapannya tubuhku bergetar. Memandang daun-daunnya yang jatuh menginspirasiku. Menyelami dingin airnya  menyejukkanku. Merasakan sapuan anginnya mengilhamiku. Keduanya. Mahaagung Tuhan!

Alam semesta, pada Leuser dan Ulu Masen, dengan segala keindahan dan misterinya tidak hanya menjadi guru bagiku dimana aku belajar banyak hal tentang keajaiban-keajaiban untuk dan dalam kehidupan. keduanya juga adalah buku yang jika kubaca sungguh menemukan pengetahuan baru penuh kejutan yang pada setiap kejutan melahirkan sesuatu untuk hidup yang baru.

Keduanya juga adalah sahabat, kekasih dan rumahku. Dalam senyap-ngeri-gelapnya aku belajar tentang perjuangan, dalam murung-redup-mendung-hujannya aku belajar tentang kesetiaan, dalam indah-elok-permainya aku belajar tentang kasih, dalam cerah-gembira-teriknya aku belajar tentang kebahagiaan. Semuanya menyatu padu pada dada yang satu dan sama sebagai syukur dan juga pujian ‘Mahaagung Tuhan’.

Alam semesta, pada Leuser dan Ulu Masen, dengan segala keindahan dan misterinya adalah juga penyembuh yang sungguh. Kepada keduanya aku selalu berlari pinta penyembuhan. Tidak ada keajaiban yang bisa mengubah tubuh yang rapuh dan jiwa yang tersiksa menjadi kuat dan tegar selain memperhatikan dengan senyum pada akar-akar hutan yang menjulur, alir arus sungai yang padu, kicau bangau-bangau, senyap daun-daun hutan, serta gemuruh dan debur gelombang samudera. Dalam pada alam yang tinggi dan jauh, luas dan dalam aku temukan dan alami jamahan tangan Tuhan segala semesta memapahku berulang.

Mahaagung Tuhan! Dalam hausku aku menenggak sungai kelabu penuh lumpur, tetapi tubuhku tidak menjadi rapuh karenanya. Dalam laparku aku memakan daun-daun serupa binatang dan serangga-serangga , tetapi tubuhku tidak menjadi sakit karenanya. Aku kadang pulas di bawah rindang daun-daun hutan, tetapi hingga aku terjaga tubuhku tidak terluka karena terkaman-kelaparan satwanya.

Dalam rinduku aku mengadu kepada sepi daun, menyandarkan diri pada angin dinginnya. Kicau burung nan jauh, gemercik air pada batu, kertak jejak binatang, dan senyap tumbuh jamur-jamur lukis-terdengar bagai simphoni. Paduan suara alam itulah yang mengantarkan aku pada keabadian. Pada kesempurnaan hidup, pada penyembuhan, pada pengutuhan diri. Bahwa aku adalah bagian dari semesta dan semesta adalah aku yang lain. Kami hanya dapat diperjumpakan dalam Tuhan. Mahaagung Tuhan!

Pengalaman Lain:

Mengaktifkan Daya Penyembuh Diri Sendiri dan Menikmati Hidup Sehat
Kesadaran akan Kesehatan – Kembali ke Cara Hidup Alamiah dan Berbudi

Dr. Shih-Hurng Loh, Ph.D, pakar Fisiologi Universitas Oxford, Inggris, juga Profesor Departemen Farmakologi, Pusat Pengobatan Angkatan Bersenjata Nasional, Formosa dalam kata pengantarnya untuk buku Maha Guru Ching Hai yang berjudul “The Realization of Health – Returning to the Natural and Righteous Way of Living (Kesadaran akan Kesehatan – Kembali ke Cara Hidup Alamiah dan Berbudi)” memberikan catatan demikian:

“Tiba-tiba gema itu muncul dalam hati saya dan membuat saya sadar bahwa keajaiban ini berasal dari kekuatan rohani. Pengobatan dan ilmu pengetahuan modern tidak mampu menjelaskan pengalaman demikian. Bahkan ilmu pengetahuan masih memiliki keterbatasan dalam menguraikan perubahan fisik alam semesta. Sejak tahun 1800-an, para peneliti telah membuat terobosan besar dalam kajian mikrobiologi, anatomi tubuh manusia, dan fisiologi. Dan selama abad 20, kajian demikian telah memberikan pemahaman yang begitu maju terhadap Biologi Seluler dan Molekuler, Biokimia pada Protein Ribonukleat (Ribonucleic Proteins) dan Genome (DNA), serta Patofisiologi Metabolis. Saat ini kita bisa menghasilkan kehidupan di laboratorium dan menggunakan terapi sel induk serta gen untuk mengobati penyakit dan memperbaiki organ tubuh. Akan tetapi, walaupun kita telah memasuki milenium baru, para ahli pengobatan tetap tidak bisa mengobati beberapa jenis penyakit yang rumit. Meskipun sekarang mungkin untuk memperpanjang rentang hidup manusia, pengobatan modern tetap tidak dapat menemukan solusi bagaimana cara melindungi diri dari penyakit dan bagaimana menolong agar kita dapat hidup sehat dan bahagia”