marta muslin tulis komunitas bolo loboEmpat Oktober dua ribu empat belas, dari Labuan Bajo Manggarai Barat Marta Muslin Tulis, salah seorang anggota sekaligus pengampuh komunitas seni Bolo Lobo – sebuah komunitas yang sudah lama concern dengan masalah sosial budaya dan lingkungan hidup melalui aktivitas seni – melayangkan surat terbuka kepada Setya Novanto, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Surat terbuka yang dipublish di media sosial facebook yang kemudian disebarluaskan oleh seluruh anggota Bolo Lobo itu sebenarnya merupakan respon atas pernyataan Setya Novanto terkait pembangunan hotel bintang lima di atas lahan seluas 3,5 hektar di Pantai Pede Labuan Bajo Manggarai Barat dengan nilai investasi mencapai 120 miliar.

 “Pembangunan ini untuk mendukung pembangunan pariwisata di NTT” Demikian kata Novanto ketika itu. Pernyataan itu kemudian direspon dengan sepucuk surat terbuka yang berisi tujuah poin penjelasan yang sebagian besarnya adalah pertanyaan-pertanyaan retorik. Demikian isi surat tersebut.

Dear Mr. Setya Novanto

Pertama, Penyataan anda yang menyatakan pembangunan hotel bintang ini mendukung pembangunan pariwisata di NTT, sepertinya menunjukan kekurangpahaman anda akan karakteristik pariwisata Flores, khususnya Manggarai Barat. Terkecuali para mid-up internasional turis yang jumlahnya sangat kecil di banding para backpacker, para pelanggan hotel bintang 4-5 di Labuan Bajo adalah rata2 para pejabat Negara baik propinsi, maupun pusat dan para businessman. Kalau anda bicara tentang pariwisata, yang mana adalah esensinya adalah traveling dengan tujuan benar-benar untuk berlibur, bukan mencuri waktu tugas dengan berlibur, karena kebanyakan tamu bintang 5 disini punya NIP, mungkin anda perlu membuat survey lagi sebelum anda memutuskan untuk membangun hotel bintang 5 di pantai Pede. 

Kedua, sudahkah anda memikirkan sebagai anggota Dewan Yang Katanya Terhormat tentang dampak negative dari pembangunan bintang 5 (lagi) terhadap lingkungan di tempat yang kalau anda sempat punya waktu untuk mempelajarinya, belum punya cukup air bersih, belum punya cukup bahan bakar minyak untuk masyarakatnya, belum punya tempat pengelolaan sampah yang baik, yang merupakan dampak langsung dari pembangunan bintang 5 anda kelak?

Ketiga, secara ekonomis, penginapan-penginapan kecil lebih berdampak secara langsung terhadap ekonomi rakyat Pak. Dan tipikal turis yang datang ke Labuan Bajo adalah turis seperti itu. Bukankah sebaiknya yang model seperti itu harusnya lebih baik bapak dukung? Sudah cukup Pak! Bintang 5-nya sudah cukup di Manggarai Barat. 

keempat, cukuplah gempuran gaya wisaya live on board, yang hanya menyisakan sampah di pulau kami tapi tidak memberikan dampak significant terhadap pulau kami, jangan Bapak tambah lagi dengan bintang 5 yang akan mengambil satu-satunya tempat kami bermain.

Kelima, sudahkah anda perhatikan bahwa hampir seluruh pantai kami tidak bisa lagi kami akses dari jalan utama karena terhalang tembok angkuh hotel-hotel? Kali ini saya menyorot anda sebagai businessman! Bukan Sebagai yang terhormat anggota DPR. Dan pantai Pede adalah natas labar dami. Tempat main kami! Anda tahu artinya Pede? Pede artinya pesan! Keep that in your mind! Kami akan pertahankan! Sebisa kami.

Keenam, kalau anda ingin mendukung pariwisata NTT, silahkan bangun Rumah sakit Pak, yang bisa di akses orang-orang kecil seperti kami, silahkan buat kebijakan agar supply bahan bakar yang mendukung wisata bahari yang merupakan highlight pariwisata manggarai barat di tambah. Bapak tahukan kalau kapal-kapal patrol di sana lebih banyak nganggur karna ketidaktersediaannya bahan bakar? Bagaimana kalau pas ada kecelakaan dengan diver Pak? 

Ketujuh, Usahakan agar air bersih tersedia cukup buat rakyat manggarai barat, sehingga berakibat baik juga terhadap pelayanan terhadap wisatawan di Manggarai Barat.

Demikian surat ini saya buat, agar mungkin jadi pertimbangan Bapak.

Salam
Marta Muslin Tulis (Bolo Lobo Community

Catatan: Sebelumnya surat ini sudah diposting disini